Rabu, 25 Juli 2012

Selamat Datang

Assalamualaikum
Selamat Datang di Blog Nur Farida
»»  Selengkapnya :)...

Pembangunan Kota Depok

Kota Depok, Daerah Terfavorit di Jabodetabek

Pilihan masyarakat terhadap property baik untuk hunian atau investasi kini makin selektif. Lingkungan menjadi isu sentral dalam pemilihan lokasi. selain itu, akses ke Pusat Kota juga menjadi pertimbangan utama. Terbukti dengan dipilihnya Depok menjadi pilihan favorit. Bogor memang masih asri, tapi dari sisi akses, Depok masih lebih baik dari bogor. Jakarta menjadi favorit kedua karena statusnya sebagai Pusat Kota. Tangerang dan Bekasi mulai ditinggalkan karena industri yang menyebar, telah sedikit demi sedikit mengurangi kualitas lingkungan di kedua kota tersebut. Dari sisi aksesibilitas juga kualitasnya makin menurun. Walaupun terlihat Tangerang masih lebih dipilih -dibanding Bekasi- oleh masyarakat untuk akses ke pusat kota.

Keunggulan depok : - bebas banjir, dengan kemiringan kota berkisar 40-140 m dpl, sungai ciliwung yang membelah kota dan situ yang tersebar di berbagai sudut kota, membuat depok merupakan kota yang aman dari bahaya banjir.
- kota pendidikan, depok sejak awal dikenal sebagai kota pendidikan. universitas Indonesia yang terletak di jantung kota depo, menguatkan image itu. hingga kini, Depok memiliki 17 buah universitas, terbanyak diantara kota satelit jakarta
- Fasilitas lengkap. seiring dengan pesatnya perkembangan penduduk, depok dipenuhi dengan berbagai fasilitas terbaik. pasar modern (mall), rumah sakit, IT centre, sarana rekreasi dan sekolah ternama berkembang pesat di kota depok
- Aksesibilitas, rencana pemerintah membuka 2 jalan tol yang membelah depok menjadikan kota ini memiliki akses terbaik dan tercepat menuju kota jakarta. selain itu, transportasi umum pun hidup selama 24 jam dengan sarana krl 2 line dan berbagai angkutan kota
- Lingkungan asri dan nyaman. sebagai daerah hunian yang hanya memiliki sedikit daerah industri, kualitas lingkungan di depok menjadi yang terbaik, tercermin dari kualitas air tanah yang bersih dan udaranya yang segar.
»»  Selengkapnya :)...

INFORMASI KULINER

Kategori-kategori berikut tersedia untuk daerah Depok
Asinan/Rujak(7 tempat)
Ayam Goreng/Bakar(51 tempat)
Bakwan(8 tempat)
Baso Tahu/Siomay/Batagor(22 tempat)
Bebek(13 tempat)
Bubur Ayam(26 tempat)
Burger(9 tempat)
Es Krim(4 tempat)
Gudeg(3 tempat)
Kafe(12 tempat)
Kelinci(6 tempat)
Ketoprak/Kupat Tahu/Lontong Kari(6 tempat)
Lain-lain(23 tempat)
Lotek/Pecel/Gado-gado(11 tempat)
Martabak(12 tempat)
Masakan India(1 tempat)
Masakan Indonesia(18 tempat)
Masakan Jepang(8 tempat)
Masakan Manado(3 tempat)
Masakan Mandarin(11 tempat)
Masakan Padang(17 tempat)
Masakan Sunda(23 tempat)
Mie/Baso/Yamien(79 tempat)
Minuman(19 tempat)
Nasi Campur(1 tempat)
Nasi Goreng(27 tempat)
Nasi Uduk(11 tempat)
Oleh-oleh(6 tempat)
Otak-otak(2 tempat)
Pempek(12 tempat)
Rawon(2 tempat)
Roti Bakar(6 tempat)
Roti dan Kue(16 tempat)
Sate - Gule(25 tempat)
Sea Food(23 tempat)
Sop dan Soto(37 tempat)
Steak(16 tempat)
Warung dan Kantin(15 tempat)
»»  Selengkapnya :)...

Menakar Prestasi Pendidikan di Depok

Siapa yang tak kenal Universitas Indonesia (UI), sebuah perguruan tinggi ternama di Indonesia yang terletak di Kota Depok. Selain UI, banyak lagi universitas swasta terkenal yang berada di Kota Depok. Sehingga masyarakat dari seluruh pelosok Indonesia berduyun-duyun mendatangi Depok demi mengejar mutu pendidikan terbaik di negeri ini.

Kualitas pendidikan di Depok memang terbaik. Bisa dikatakan, layak jika Kota Depok ditasbihkan sebagai kota pendidikan. Terbukti, pelajar di Kota Depok banyak terpilih dan meraih prestasi pada berbagai ajang olimpiade sains untuk mewakili Propinsi Jawa Barat, nasional, hingga level internasional.

Untuk tahun 2010, banyak pelajar Depok yang berprestasi di dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN). Antara lain Imam Agung Raharja yang berasal dari SMA Pribadi Depok dengan memperoleh Emas untuk cabang Fisika. Lukman Hakim dari SMAN 1 Depok memperoleh Emas untuk cabang Kimia, dan Rahganda dari SMA Pribadi Depok dengan pretasi medali Perak. Di Cabang Fisika, Ervano Nurriyadi dari SMAN 2 Depok memperoleh mendali Perunggu. Sedangkan di cabang Astronomi, Muhammad Iqbal Imaduddin dari SMAN 1 Depok memperoleh perunggu. Untuk cabang Ekonomi, Atikah Nur Pajriyah Raharja dari SMAN 2 Depok mendapatkan mendali Perunggu.

Tidak hanya di kancah nasional, di kancah internasional pelajar Kota Depok juga memiliki prestasi. Salah satunya Alham Fikri Aji, siswa SMAN 1 Depok yang juga merupakan anggota kontingen Tim Olimpiade Komputer Indonesia dalam International Olympiad in Informatics (IOI) ke-22 di Kanada yang berlangsung pada bulan Agustus lalu. Dalam perlombaan tersebut Aji memperoleh prestasi dengan mendapatkan medali perak. Dengan prestasi tersebut, Aji tidak hanya mengharumkan Kota Depok namun juga bangsa Indonesia.

Tenaga pendidik atau guru Depok tak kalah dalam prestasi. Diantaranya Listiyawati, S.Pd.Bio, guru SMPN 6 Depok, meraih Juara II guru Berpretasi tingkat SMP tingkat nasional. Dan M.Taufiqurrahman, SS, Kepala Sekolah TK Tunas Global Depok menjadi Juara III Kepala Sekolah berprestasi tingkat nasional.
Semua prestasi yang diraih adalah sebagai wujud keberhasilan tidak hanya pemerintah namun masyarakat pendidikan Kota Depok. Sebab pendidikan adalah pintu gerbang kemajuan sebuah bangsa. Dengan prestasi yang sudah terukir tersebut, Kota Depok menjadi salah satu barometer pendidikan di Indonesia.
»»  Selengkapnya :)...

Tempat Wisata di Depok

Masjid Dian Al-Mahri

(Kubah Emas)

Masjid Dian Al Mahri dikenal juga dengan nama Masjid Kubah Emas adalah sebuah masjid yang dibangun di tepi jalan Raya Meruyung, Limo, Depok di Kecamatan Limo, Depok. Masjid ini selain sebagai menjadi tempat ibadah salat bagi umat muslim sehari-hari, kompleks masjid ini juga menjadi kawasan wisata keluarga dan menarik perhatian banyak orang karena kubah-kubahnya yang dibuat dari emas. Selain itu karena luasnya area yang ada dan bebas diakses untuk umum, sehingga tempat ini sering menjadi tujuan liburan keluarga atau hanya sekedar dijadikan tempat beristirahat.

SEJARAH

ini dibangun oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten, yang telah membeli tanah ini sejak tahun 1996. Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha yang kedua kalinya pada tahun itu. Dengan luas kawasan 50 hektar, bangunan masjid ini menempati luas area sebesar 60 x 120 meter atau sekitar 8000 meter persegi. Masjid ini sendiri dapat menampung sekitar kurang lebih 20.000 jemaah. Kawasan masjid ini sering disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara.

ARSITEKTUR

Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Uniknya, seluruh kubah dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Selain itu di dalam masjid ini terdapat lampu gantung yang didatangkan langsung dari Italia seberat 8 ton.

Selain itu, relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Begitu juga pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prado atau sisa emas. Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat ciri keislaman para arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamen.

Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter dan mampu menampung 8.000 jemaah. Enam menara (minaret) berbentuk segi enam atau heksagonal, yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu yang diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.

Pada bagian interiornya, masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton, yang pengerjaannya digarap ahli dari Italia.


Wisata Alam kota Depok

Kota Depok yang merupakan dataran rendah ternyata masih memiliki beberapa situ yang selain untuk tempat rekreasi, juga untuk menampung air, berfungsi untuk mengairi irigasi dan sebagai wahanan penangakaran ikan sekaligus rekreasi pemancingan. Situ yang terdapat di Kota Depok, yaitu : Situ Rawa Besar, Situ Pedongkelan, Situ Tipar, Situ Rawa Kalong, Situ Pengarengan, Situ Jatijajar, Situ Cilangkap, Situ Bahar, Situ Cilodong, Situ Baru/Studio alam, Situ Citayam, Situ Asih Pulo, Situ Jemblung, Situ Gadog, Situ Pancoran Mas, Situ Pladen, Situ Bojong Sari, Situ Sawangan, Situ Pangasinan.

Cagar Alam Vitara

Wisata Cagar Alam Vitara, adalah kawasan hutan kota yang dilindungi sebagai cagar alam. Memiliki luas sekitar satu hektar. Di dalam cagar alam ini, terdapat beberapa jenis tumbuhan yang memang sudah lama tumbuh dan sanga terlarang untuk menebangnya. Kawasan cagar ini berfungsi pula sebagai paru-paru kota atau sebagai filter dari berkembang polusi akibat gas buang kendaraan bermotor. Pengunjung tidak diperbolehkan masuk ke dalam daerah cagar dan hanya bisa melihat dari luar saja.
»»  Selengkapnya :)...

Wisata Budaya Tari Topeng Cisalak

Asap pedupaan masih mengepul di antara nayaga saat seorang ronggeng (penari) wanita dengan mengenakan toka-toka, apok, kebaya, sinjang dan ampreng dengan warna cerah kuning, hijau dan merah setengah membungkuk pertanda memberi salam muncul dari balik tirai. Selangkah kemudian mulai melakukan gerakan dengan tangan dikembangkan dan kaki setengah maju mundur.

Beberapa gerakan dasar tarian pembuka semisal rapat nindak, tenggang rapat, pakbang dan blongter dilakukannya dengan sangat baik. Terkadang ayunan badannya yang luwes diiringi senyum simpul godaan para nayaga yang tepat berada di balik tirai. Sejurus kemudian sang penari membalikkan badannya membelakangi penonton dengan tidak henti-hentinya menggoyangkan bagian pinggulnya. Diambilnya topeng berwarna putih sebagai tarian topeng pembuka dari tiga tarian yang akan dimainkannya dalam tarian Topeng Tunggal.

Sepuluh pemusik mengiringi dengan rebab, kecrek, kulanter, ketuk, gendang, goong, bende, berikut seorang sinden dan tiga penari yang menunggu giliran tampil. Mereka tergabung dalam Paguyuban Kesenian Tradisional Topeng Cisalak Grup Kinang Putra pimpinan Dalih Jioen, satu dari sekira delapan paguyuban Topeng Cisalak yang masih bertahan di Depok.

Setelah beberapa saat menimang-nimang dengan tangan kirinya, dikenakannya topeng berwarna putih tersebut. Topeng Panji yang melambangkan kelembutan tersebut dibawakannya lewat tarian yang lemah lembut. Konon, kelembutan tarian topeng itu sekaligus sebagai tarian untuk menyambut penonton setiap pegelaran tari topeng Cisalak maupun Topeng Betawi. Usai mengenakan topeng Panji, sang penari pun kembali berbalik membelakangi penonton. Ditaruhnya topeng tersebut dan dikenakannya topeng berwarna merah muda (topeng Sanggah). Gerakan penari terlihat lebih atraktif dan agresif.

Demikian halnya dengan para nayaga memainkan musik pengiring dengan intonasi yang makin naik dan menanjak. Sikap beringas dan kasar saat topeng yang dikenakan berwarna merah menyala (topeng jingga) bermotif raksasa dengan lagu pengiringnya Gonjing. Gerakan tangan lentik berubah menepal diacungkan ke atas, sementara gerakan kakinya terbuka memasang kuda-kuda hingga musik kembali mengalun dan penari kembali ke balik tirai diganti tiga penari lainnya yang memainkan tarian Ajeng di sambung tarian Lipet Gandes dan ditutup bodoran.

Menyaksikan rangkaian pagelaran Topeng Cisalak tidak ubahnya menyaksikan Topeng Banjer dari Karawang atau Topeng Bekasi yang biasa disebut Topeng Betawi. Pada umumnya mereka mengawali pertunjukan dengan tiga tahapan meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan dan penutup.

Dalam pagelaran Topeng Cisalak, tehapan pertama diawali dengan melakukan pemasangan spanduk dan tirai tertanda identitas rombongan yang akan menggelar pertunjukkan. Sementara di atas panggung dilakukan penataan waditra (alat musik) di bawah panggung sejumlah penari dan lakin acara berias diri. Tahapan kedua yaitu tahapan pelaksanaan diawali dengan ngukus dan sesaji yang dilakukan di depan waditra bende seusai azan magrib berkumandang. Sesaji yang disediakan berupa kemenyan dan serutu untuk dibakar, tujuh macam minuman (seperti teh, kopi, air putih), tujuh macam bunga, rujakan, beras, perawanten, nasi dan bakakak ayam.

Dalam prosesi tersebut rebab, kendang dan goong dikukusi dengan harapan pertunjukan berjalan lancar. Sementara waditra bende di perlakukan secara khusus dengan di beri air kembang tujuh macam. Biasanya pada acara ini banyak pedagang maupun warga yang memberikan air untuk mendapat berkah disertai memberikan sejumlah uang ala kadarnya. Pedagang pada umumnya mengharapkan keuntungan yang berlimpah pada saat berdagang malam itu. Sementara sejumlah warga umumnya menggunakan air dengan maksud untuk diminumkan kepada anak-anaknya dengan maksud agas cepat jalan, bicara atau pintar.

Tahapan berikutnya adalah pelaksanaan yang diawali dengan memukul goong sesuai hari pementasan. Untuk hari Sabtu goong dipukul 9 kali, Jumat 6 kali, Kamis 8 kali, Rabu 7 kali, Selasa 3 kali, Senin 4 kali dan Minggu 5 kali diikuti tatalu berupa permainan semua waditra tanpa irama. Kemudian disambung tembang/kawih bubuka yang biasanya berupa arang-arang yang disambung dengan Tari Topeng tunggal yang dimainkan ronggeng topeng. Disambung tari Lipet Gades, tarian pasangan antara ronggeng topeng dengan penari bodor dilanjutkan dengan acara bodoran sebagai bagian penutup.

Dikatakan Dalih Jioen salah seorang tokoh Topeng Cisalak yang masih hidup, dulunya masih banyak yang nanggap, Topeng Cisalak pimpinan orang tuanya Jioen bin Dorak sering berkeliling di kawasan Jakarta, Bekasi, Bogor dan Tanggerang, bahkan terkadang sampai Karawang.

"Biasanya di masa paceklik mau tidak mau kita keliling perkampungan untuk sekedar nyari uang." Dalih sisela-sela pegelaranTopeng Cisalak, Sabtu pekan lalu di Cimanggis Depok.

Nama Topeng Cisalak sendiri diberi orang tuanya berdasarkan tempat menetap dan kesenian topeng berkembang saat itu di Kampung Cisalak, Cimanggis Depok Jawa Barat. Padahal pertama kali muncul tahun 1918 Topeng Cisalak bernama topeng Kinang oleh dua pelopornya Djioen dan Mak Kinang.

Karena latar belakang pelopornya merupakan pemain Topeng Ubrug, maka Topeng Cisalak banyak dipengaruhi Topeng Ubrug. Topeng Ubrug sendiri merupakan pemisahan dengan Topeng Blantek yang artinya topeng yang tidak beraturan atau tidak sama persis dengan topeng aslinya.

Secara administratif Kecamatan Cimanggis berada di wilayah Depok sebelah timur. Luas wilayah sebesar 12.111.596 Ha, Kec. Cimanggis terbagi dalam 13 kelurahan yaitu Kelurahan Cilangkap, Tugu, Cisalak Pasar, Sukatani, Cimpaeun, Leuwinanggung, Pasir Gunung Selatan, Jati Jajar, Tapos, Sukamaju Baru, Mekar Sari, Harja Mukti dan Curug.

Namun pada kenyataannya Topeng Cisalak seringkali disebut sebagai Topeng Betawi sebagaimana dikatakan Mandra, Ibeng, Mastur dan sejumlah putra Bokir dan Dalih yang merupakan generasi ketiga Topeng Cisalak. Hal ini tidak dapat dibantah kalau topeng Cisalak masuk dalam lingkup Budaya Betawi.

"Meskipun nyanyian dan waditra yang dipergunakan asli Sunda tapi dialek yang dimainkan lebih banyak Betawinya dan juga Tionghoa atau Betawi Ora (Betawi Pinggiran) di mana seni topeng berkembang," ujar Dalih. Di Betawi sendiri pada waktu itu terdapat tiga jenis seni topeng, yaitu Topeng Ubrug, Topeng dan Topeng Blantek.

Topeng Ubrug merupakan seni topeng yang menampilkan teater tradisional Betawi dengan diiringi waditra terompet, kendang, biang (rebana besar) dan kempul. Seluruh pemainannya adalah pria yang menyajikan tarian, nyanyian, lawakan, akrobatik dan sulap. Sementara kesenian Topeng merupakan kesenian tradisional Betawi pinggiran yang mengandung unsur tari, musik dan seni rupa. Kesenian ini berkembang di kawasan Gandaria, yang menampilkan topeng putih, kuning dan jingga.

Sedangkan Topeng Blantek merupakan pengembangan dari Topeng yang didirikan oleh Naim putra pertama Djioen. Topeng Blantek mempunyai arti tidak beraturan, tidak kesampaian menirukan topeng aslinya.

Kini kondisi para seniman Topeng semakin mengkhawatirkan. Selain kurang minatnya generasi penerus akan seni tradisi leluhur mereka juga tidak mendapat dukungan dari pihak pemerintah. " Anehnya kalau di luar negeri kita benar-benar disanjung, kok di negeri sendiri sampai hanya dilihat sebelah mata bahkan mungkin tidak sama sekali," ujar Dalih. Suatu kondisi yang benar-benar memprihatinkan.
»»  Selengkapnya :)...

info teknologi kota depok

Warga Depok Raih BJ Habibie Technology Award
Ilmuwan Indonesia Eko Fajar Nurprasetyo (foto: Okezone/ marieska) DEPOK – Eko Fajar Nurprasetyo, warga Perumnas Depok yang juga pakar chipset, berhasil meraih penghargaan BJ Habibie Technology Award (BJHTA) 2010. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menganugerahi BJ Habibie Technology Award 2010 kepadanya selaku pendiri industri desain chipset pertama di Indonesia.

BJHTA merupakan penghargaan tertinggi kepada pelaku teknologi yang berjasa pada bangsa dan negara dalam inovasi dan kreasi menghasilkan karya nyata bidang teknologi. Eko merupakan warga Depok yang sebelumnya telah berjaya di sebuah perusahaan semikonduktor Sony LSI di Jepang dan kini telah kembali ke tanah air untuk dan memulai usaha dibidang pembuatan desain chip di bawah logo Versatile Silicon Technology.

Eko mengatakan perusahaan tersebut memiliki desain IC pertama di Indonesia yang dirintis bersama beberapa temannya dari ITB. Pada tahun 2008, kata Eko, ia bergabung dengan Xirka, perusahaan satu-satunya di Asia Tenggara yang mendesain chip untuk wimax.

“Saya yakin bahwa 5-10 tahun lagi Indonesia akan mampu memproduksi chipset sendiri secara massal di Indonesia. Untuk mewujudkan semua itu saya kembali ke Indonesia dan ingin membuat industri chip di Kota Depok sehingga kota ini bisa menjadi pusat industri teknologi yang juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga Depok,” ujarnya di Balaikota Depok, Kamis (30/09/10).

Dengan prestasinya, Eko berhasil mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp25 juta. Eko menambahkan, selain mendesain chip untuk wimax, ia juga mendesain chip untuk server, signal, processing, dan scanner. Eko meminta dukungan Pemerintah Kota untuk bekerjasama dengan SMK di Kota Depok. “Hal itu untuk membuat kurikulum yang berkaitan dengan industri dan teknologi bagi para pelajar,” tandasnya. (srn)
»»  Selengkapnya :)...